Senin, 09 Maret 2009

Sustainibillty of Duta Wacana



Dalam kehidupan kita sehari-hari kita tidak asing dengan istilah adaptasi. Adalah makluk hidup yang dalam tiap waktu selalu melakukan apa yang disebut adaptasi untuk terus melestarikan keturunannya. Apakah dalam ranah Arsitektur, adaptasi juga dilakukan? Menanggapi pertanyaan ini, dosen saya menerangkan tentang Sustainability dalam Arsitektur dalam mata kuliah Teori Arsitektur. Bangunan dapat berubah karena pengaruh dari penghuninya. hal lain yang mempengaruhi adalah masalah Waktu, Aktivitas, Persepsi, dan Elemen Fisiknya. Untuk menanggapi masalah ini, Dosen saya memberi permasalahan tentang Universitas saya Duta Wacana, Apakah Duta Wacana dapat Sustain atau tidak?
Bagi saya, Duta Wacana akan tetap Sustain.

Perception
Dalam realitanya salah satu aspek yang membuat Duta Wacana sustain adalah Persepsi bangunan ini sebagai sebuah Universitas.
Untuk saat ini Duta wacana telah memiliki beberapa Fakultas, yaitu:
  1. Fakultas theologi
  2. Fakultas Teknik Arsitektur
  3. Fakultas Teknik Informatika
  4. Fakultas Teknik Sistem Informatika
  5. Fakultas Desain Produk
  6. Fakultas Ekonomi Manajemen
  7. Fakultas Ekonomi Akuntansi
Dilihat dari asal mula Universitas ini dari Sekolah tinggi theology hinnga saat ini menjadi sebuah Universitas dengan tujuh fakultas, adalah salah satu contoh perkembangan yang bagus. Sehinnga dalam tujuannya, universitas ini telah membantu negeri ini dalam bidang pendidikan

Bentuk fisik dan Aktivitas
Meski saya belum merasakan gedung Agape yang lama, tetapi saya berpendapat bahwa Duta Wacana telah melakukan adaptasi. Sebagai Universitas terbaik di negeri ini sudah selayaknya Duta Wacan melakukan perkembangan, terlebih dengan dibangunnya Gedung agape. Selain itu penambahan Fasilitas seperti:
  • AC
  • Lab komputer
  • Lab Desain Produk
  • ATM
  • Mesin cetak KHS, KRS, Daftar Nilai Mahasiswa
Belum lagi pembenahan Perpustakaan yang belum lama ini dilakukan. Inilah beberapa contoh yang menyatakan bahwa Universitas ini sedang dalam tahap berkembang untuk mewujudkan Sebuah Pabrik Sarjana yang akan terus bertahan.

Waktu
Jika ditinjau dari perkembangan yang telah dilakukan, Universitas ini dapat terus bertahan. Teknologi yang semakin dibenahi seperti mesin cetak nilai yang baru dibuat dengan sistem Touch Screne, Pembayaran dan sistem registrasi yang serba On Line merupakan aktivitas Universitas yang mengarah pada kegiatan Adaptasi.

Selain aspek-aspek diatas, kelangsungan Universitas ini juga dipengaruhi oleh Lingkungan disekitarnya. Seperti:
  • Warung
  • Kost disekitar Duta Wacana
  • RS Bethesda
  • SMA-SMA (Bopkri1 & 2, SMA 9)
  • Galeria Mall
  • Stasiun Lempuyangan
  • Shelter Trans Jogja
Bagi saya, semua fasilitas yang ada membuat Duta Wacana memiliki tempat yang strategis. Bagi para mahasiswanya, tersedia tempat kost yang beraneka ragam didaerah Universitas, Warung makan yang bervariasi, jalur Transportasi yang mudah baik melalui Trans Jogja maupun Bis dalam kota, belum lagi stasiun Lempuyangan yang menyediakan tranportasi bai mahasiswa dari luar jogja. Jika ada yang sakit tersedia RS Bethesda dan jika ada yang menyukai shooping tersedia Galeria Mall

Dengan ada semua aspek-aspek ini saya semakin mantap bahwa Universitas Kristen Duta Wacana merupakan sebuah karya Arsitektur yang memiliki karakter Sustainabillity yang kuat kedepannya..



Jogja 2020




Menanggapi tugas yang diberikan pada saya dalam mata kuliah Teori Arsitektur. Yaitu, kita sebagai calon Arsitektur, bagaimana yang harus kita lakukan bagi Jogja ini untuk menghadapi Global Warming? Saya merasa tidak rela apabila tiap masyarakat membiarkan Jogja hanya berdiam diri saja dalam menanggapi masalah pemanasan Global yang setiap hari semakin marak didenungkan.

Bagi saya pribadi, sebenarnya tanpa terasa Jogja sudah mulai terkena dampak dari pemanasan Global. Sebagai pendatang saya sangat membenci udara Jogja pada siang hari. Entah mengapa selain memberi rasa panas yang luar biasa, kulit saya juga mudah terbakar. Oleh sebab itu penghijauan adalah hal penting bagi kota ini. Saat ini mengapa justru gedung-gedung tinggi yang memperindah kota, sedangkan pohon-pohon semakin kehilangan jati dirinya. Justru bagi saya Kota Baru adalah salah satu pahlawan di kota ini. Saya sungguh menyukai tiap jalan didaerah itu ketika saya melewatinya. Mengapa tidak semua tempat di kota ini memiliki sifat seramah Kota Baru. Ini merupakan pelajaran bagi saya sendiri sebagai calon Arsitek, saya sangat kecewa pembanguna saat ini justru merusak alam yang merupakan saudara tua kita. Saat ini lebih banyak orang yang mementingkan bangunan megah dari pada bangunan bersuasana asri.

Selain penghijauan, kita juga harus tetap waspada terhadap ancaman lain dari pemanasan global. Saya jadi teringat tentang film The Day After tommorow. Dimana film ini menceritakan bahwa es di kutub mencair dan membuat satu kota terendam air disertai hujan salju. Saya sungguh tidak dapat membayangkan apabila Jogja juga mengalami bencana yang seperti yang ada di film itu. Apalagi jogja terletak di pantai selatan. Oleh sebab itu saya memiliki rencana agar Jogja membangun bendungan dibagian pantai sebagaai antisipasi jika air laut meninggi karena pemanasan Global. Kita dapat mengambil contoh negara Belanda. Mereka dapat bertahan hidup dan terus berkembang disertai bendungan yang mereka miliki.




Alternatif lain selain membangun bendungan adalah membangun kota terapung. Bagi saya Jogja merupakan kota yang memiliki letak yang strategis untuk pembangunan kota terapung. Karena terletak didaerah Pantai selatan. Jika banjir besar melanda kota Jogja maka tiap warga kota ini untuk sementara mengungsi di kota terapung hingga bencana ini dapat berakhir dan warga dapat kembali membangun kembali Jogja pasca bencana.

Tetapi, semoga apa yang banyak orang kuatirkan tentang Global Warming tidak akan pernah terjadi hingga separah The Day After Tommorow. Saya tidak pernah menyangka bagaimana kehiidupan anak cucu saya kelak jika mereka lahir,Bumi dalam keadaan penuh dengan air. Inilah siklus alam. Jika kita ramah terhadap orang lain kita pasti mendapat senyuman ramah dari banyak orang. Jika kita mencintai bumi, dia pasti tidak akan menghukum kita seperti ini