Senin, 09 Maret 2009

Jogja 2020




Menanggapi tugas yang diberikan pada saya dalam mata kuliah Teori Arsitektur. Yaitu, kita sebagai calon Arsitektur, bagaimana yang harus kita lakukan bagi Jogja ini untuk menghadapi Global Warming? Saya merasa tidak rela apabila tiap masyarakat membiarkan Jogja hanya berdiam diri saja dalam menanggapi masalah pemanasan Global yang setiap hari semakin marak didenungkan.

Bagi saya pribadi, sebenarnya tanpa terasa Jogja sudah mulai terkena dampak dari pemanasan Global. Sebagai pendatang saya sangat membenci udara Jogja pada siang hari. Entah mengapa selain memberi rasa panas yang luar biasa, kulit saya juga mudah terbakar. Oleh sebab itu penghijauan adalah hal penting bagi kota ini. Saat ini mengapa justru gedung-gedung tinggi yang memperindah kota, sedangkan pohon-pohon semakin kehilangan jati dirinya. Justru bagi saya Kota Baru adalah salah satu pahlawan di kota ini. Saya sungguh menyukai tiap jalan didaerah itu ketika saya melewatinya. Mengapa tidak semua tempat di kota ini memiliki sifat seramah Kota Baru. Ini merupakan pelajaran bagi saya sendiri sebagai calon Arsitek, saya sangat kecewa pembanguna saat ini justru merusak alam yang merupakan saudara tua kita. Saat ini lebih banyak orang yang mementingkan bangunan megah dari pada bangunan bersuasana asri.

Selain penghijauan, kita juga harus tetap waspada terhadap ancaman lain dari pemanasan global. Saya jadi teringat tentang film The Day After tommorow. Dimana film ini menceritakan bahwa es di kutub mencair dan membuat satu kota terendam air disertai hujan salju. Saya sungguh tidak dapat membayangkan apabila Jogja juga mengalami bencana yang seperti yang ada di film itu. Apalagi jogja terletak di pantai selatan. Oleh sebab itu saya memiliki rencana agar Jogja membangun bendungan dibagian pantai sebagaai antisipasi jika air laut meninggi karena pemanasan Global. Kita dapat mengambil contoh negara Belanda. Mereka dapat bertahan hidup dan terus berkembang disertai bendungan yang mereka miliki.




Alternatif lain selain membangun bendungan adalah membangun kota terapung. Bagi saya Jogja merupakan kota yang memiliki letak yang strategis untuk pembangunan kota terapung. Karena terletak didaerah Pantai selatan. Jika banjir besar melanda kota Jogja maka tiap warga kota ini untuk sementara mengungsi di kota terapung hingga bencana ini dapat berakhir dan warga dapat kembali membangun kembali Jogja pasca bencana.

Tetapi, semoga apa yang banyak orang kuatirkan tentang Global Warming tidak akan pernah terjadi hingga separah The Day After Tommorow. Saya tidak pernah menyangka bagaimana kehiidupan anak cucu saya kelak jika mereka lahir,Bumi dalam keadaan penuh dengan air. Inilah siklus alam. Jika kita ramah terhadap orang lain kita pasti mendapat senyuman ramah dari banyak orang. Jika kita mencintai bumi, dia pasti tidak akan menghukum kita seperti ini

Tidak ada komentar: